Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini sebabkan karena permintaan terhadap bawang merah yang banyak. Maka dari itu, budi daya bawang merah harus dilakukan dengan benar agar hasilnya maksimal. Perawatan tanaman menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya komoditas ini. Terdapat berbagai tahapan cara merawat bawang merah, supaya dapat tumbuh dengan baik.
Adapun penyakit yang sering ditemukan yaitu mati pucuk Phytophthora sp. dan bercak ungu Alternaria. Serangan hama ulat bawang dan penyakit mati pucuk mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Pengendalian OPT yang dilakukan oleh petani yaitu pemasangan light trap dan aplikasi pestisida.
Untuk perawatan bawang merah antaranya:
1. PENYIRAMAN
Air merupakan salah satu kebutuhan utama pada setiap tanaman, begitu pula dengan bawang merah. Tanaman bawang merah memerlukan air yang banyak terutama pada fase vegetatif. Kebutuhan air ini digunakan tanaman dalam proses fotosintesis dan menyerap unsur hara dalam tanah. Penyiraman pada bawang merah dilakukan dengan cara penggenangan pada saluran air bedengan dan disiram menggunakan alat penyiram secara manual.
2. PEMUPUKAN
Pemupukan secara berkala dengan dosis dan jenis pupuk yang tepat, dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bawang merah. Jenis pupuk yang bagus untuk pertumbuhan bawang merah yaitu pupuk yang mengandung unsur hara yang lengkap. Dalam hal pemupukan terdapat beberapa tahapan, yaitu pemupukan dasar, pemupukan susulan pertama dan pemupukan susulan ke dua.
3. PENGENDALIAN HAMA
Jamur pada tanaman bawang merah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu. Bahkan, pada tingkat yang lebih parah, dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah seperti jamur maupun bercak ungu pada daun bawang.
Dalam hal pengendalian hama dianjurkan untuk menggunakan produk yang benar dan tepat seperti RED-BELL 300SC yang berbahan aktif: Azoksistrobin 300 gr/lt. RED-BELL 300SC merupakan fungisida sistemik dan zat pengatur tumbuh berbentuk pekatan yang mudah larut dalam air, berwarna putih kekuning-kuningan untuk mengendalikan penyakit bercak ungu altenaria porri dan antracnose pada bawang merah, dan pyricularia sp., rizotonia sp., helminthosporium sp., sehingga sangat cocok untuk mengantisipasi penyakit Trotol pada bawang merah.
Untuk pengaplikasian RED-BELL 300SC sebagai berikut:
Dosis pemakaian 1 ml/L atau 16 ml/tengki
- Kemasan 100 ml untuk 6 tengki
- Kemasan 250 ml untuk 15 tengki
- Kemasan 500 ml untuk 31 tengki
Jadi petani bawang tidak perlu hawatir, dengan RED-BELL 300SC ampuh mengatasi berbagai penyakit pada bawang merah.
SAKASAKI INDONESIA “PILIHAN PETANI SUKSES"